UPACARA DAN DISKUSI ILMIAH MEWARNAI PERINGATAN HARDIKNAS 2022 DI SMAS SANTU KLAUS WERANG

            SMAS St. Klaus Werang memperingati Hari Pendidikan Nasional 2022 secara meriah. Kemeriahan HARDIKNAS 2022 dibalut dengan tiga kegiatan utama. Ketiga kegiatan tersebut yaitu upacara bendera, diskusi ilmiah dan beberapa jenis perlombaan di antaranya Lomba Vokal Grup Mars Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Desain Gapura dan Desain Taman Baca. Kegiatan memeriahkan Hardiknas 2022 di SMAS St. Klaus Werang dilaksanakan sejak Minggu, 1 Mei 2022 sampai Senin, 2 Mei 2022.

            Senin, 2 Mei 2022 pukul 07.00 SMAS St. Klaus Werang melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. Keindahan terpancar dari para peserta upacara yang mengenakan busana adat daerah Manggarai. Kepala sekolah SMA St. Klaus Werang (Rm. Ivan Selman) tampak gagah dibaluti topi rea, selendang dan kain songke. Dalam amanatnya beliau menyuguhkan cerita tentang tokoh Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Ia mengutip kata-kata Pahlawan Pendidikan itu. “Setiap murid memiliki kodratnya masing-masing dan guru berperan sebagai motivator untuk mendorong murid-muridnya,” imbuhnya. Kata-kata ini termanifestasi dalam tiga semboyan pendidikan nasional terutama semboyan ketiga yaitu Tut Wuri Handayani (memberi dorongan moral dan semangat kerja dari belakang). Melalui kutipan itu, Romo Ivan ingin mengingatkan eksistensi guru sebagai pendorong bukannya penghambat kesuksesan siswa. Ia juga mengajak para siswa meneladani semangat Ki Hajar Dewantara demi mengukir prestasi yang baik di dunia pendidikan. “Saya berharap kalian dapat menjadi Dewantara selanjutnya,” pungkasnya sebelum mengakhiri amanat upacara.

            Sesudah amanat, semua peserta upacara bersama dengan beberapa orang kelas XI yang dipercayakan sebagai koor melantunkan Mars Pendidikan dan Kebudayaan NTT. Sang konduktor, Febby Nur sangat bersemangat memandu para anggota koor dan peserta upacara. Lagu Mars tersebut dinyanyikan dengan sangat meriah. Lantunan Lagu Mars itu untuk pertama kalinya didengungkan dalam upacara resmi di SMAS St. Klaus Werang. Hal ini sesuai dengan arahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT untuk menjadikan Mars tersebut sebagai lagu wajib bagi setiap institusi pendidikan di NTT. Febby Nur menguraikan bahwa sebelum menampilkan lagu Mars, mereka melewati proses latihan selama beberapa hari. Ia mensheringkan pula bahwa para siswa bersama para guru telah mengupload video lagu Mars tersebut ke youtube sekolah dan mengirimkannya kepada pihak provinsi beberapa hari sebelum HARDIKNAS sebagaimana yang telah diserukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT.

            Sesudah upacara, para guru dan siswa SMAS St. Klaus Werang beristirahat sejenak sebelum melanjutkan kegiatan berikutnya yakni diskusi ilmiah. Sekitar pkl. 08:15, para peserta berkumpul di aula untuk melangsungkan kegiatan diskusi ilmiah. Kegiatan diskusi ilmiah ini  dengan dibawakan oleh OSIS SMAS St. Klaus Werang dengan tema  “Quo Vadis Pendidikan Karakter di SMAS St. Klaus Werang”. Yugi Darman dan Jeli Sarianti didapuk sebagai MC dalam kegiatan ini. Sebelum diskusi dimulai, Sancla Band membawakan sebuah lagu sebagai pengantar memasuki kegiatan diskusi.

            Diskusi imiah dipandu oleh Alva Gandar sebagai moderator. Pemantik diskusi berjumlah tiga orang yaitu Ensa Durman, Aflan Wiko, dan Melan Setia. Suasana hening tercipta tatkala pemateri memaparkan materi diskusi. Usai pemaparan materi, moderator membuka sesi tanya jawab yang terbagi atas sesi pertanyaan informatif dan pertanyaan diskusi. Pada sesi pertanyaan informatif, ada beberapa siswa yang memberi pertanyaan. Salah satunya dari Kendy, siswi kelas VIII SMP St. Klaus Werang. Dia bertanya tentang arti dari kata Quo Vadis dalam judul diskusi ilmiah tersebut. Para pemateri menjawab bahwa kata tersebut berasal dari perkataan Petrus kepada Yesus ketika ia berjumpa Yesus yang hendak menuju Roma. Secara lengkap perkataan Petrus seperti ini, Quo Vadis Domine? yang artinya ke manakah Tuhan pergi? Quo Vadis sendiri tidak sebatas pada gerakan pergi ke suatu tempat. Secara luas, Quo Vadis merujuk kepada pertanyaan: “ke manakah arah”? Dalam judul ini Quo Vadis berarti ke manakah arah pendidikan karakter di SMAS St. Klaus Werang. Selanjutnya pada sesi pertanyaan diskusi, ada beberapa siswa dan guru yang bertanya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat kontekstual sehingga diskusi berlangsung alot. 

            Peserta diskusi sangat menikmati jalannya diskusi ilmiah. Tak lupa anggota Sancla band menyelingi diskusi ilmiah dengan suguhan musik yang menawan. Romo Ivan pada akhir diskusi mengapresiasi jalannya kegiatan diskusi ilmiah. Ia menucapkan terima kasih kepada pihak OSIS beserta guru pendamping dan seluruh peserta diskusi ilmiah. Menurutnya, kegiatan ini merupakan wadah yang baik untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa sekaligus mengolah public speaking. Ia juga memberi kesimpulan atas materi diskusi ilmiah. “Pendidikan karakter merupakan suatu proses yang tidak pernah selesai. Penting bagi seseorang untuk membangun kesadaran personal supaya mampu menata karakter pribadi secara baik. Aturan dan nasihat dari orang lain hanya suatu intrumen yang mendukung pertumbuhan karakter. Kesadaran personal lebih utama,” jelasnya.

OLEH: YOHANA NIJA-XI MIA