Upaya Membangun Pendidikan Berbasis Kualitas

Teong Toda, 23 November 2024-Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) St. Klaus Werang mengadakan kegiatan penguatan kompetensi bagi para guru. Kegiatan ini bertempat di ruang guru dan dihadiri oleh pengawas pembina (Bapak Agustinus B. Warta, S. Pd). Kegiatan ini dimulai dari pukul 08.00-12.00. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkuat keterampilan serta pengetahuan para pendidik dalam menghadapi tantangan pendidikan modern.

Pendidikan sebagai Proses Transformatif

Dalam pembukaan kegiatan, Kepala Sekolah SMAS St. Klaus Werang (RD. Yohanes Fakundo Selman, S. Fil., M.Pd) menggarisbawahi bahwa pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga sebuah proses transformatif yang membentuk karakter dan paradigma peserta didik. " kehadiran guru bukan hanya sebagai pemberi informasi, tetapi juga pembentuk karakter. Oleh karena itu, penguatan kompetensi guru menjadi urgent untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif," ujarnya.

Dialog dan Refleksi

Kegiatan ini meliputi sesi dialog dan refleksi yang mendalam antara guru dan pengawas pembina. Diskusi ini bertujuan untuk membahas tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran serta mencari solusi alternatif yang inovatif. Pendekatan filosofis dalam diskusi ini mengajak para guru untuk kembali merenungkan keberadaan mereka dalam membentuk generasi penerus yang berkualitas.

Keterampilan Kritis dan Kreatif

Pengawas pembina menekankan pentingnya keterampilan berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran. "Di era informasi saat ini, siswa perlu dilatih untuk berpikir kritis dan mampu menganalisis informasi dengan baik. Guru harus menjadi fasilitator yang mampu menciptakan suasana belajar yang mendorong siswa untuk aktif bertanya dan mengeksplorasi," tegasnya.

Penerapan Teknologi dalam Pembelajaran

Selain keterampilan kritis, penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga menjadi fokus utama dalam kegiatan ini. Dengan maraknya kehadiran dari teknologi digital, guru diajak untuk mengintegrasikan alat-alat pembelajaran modern dalam proses pendidikan. "Teknologi harus digunakan sebagai alat untuk mendukung suasan pembelajaran, bukan sebagai pengganti interaksi manusia. Keseimbangan ini penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik atau menyeluruh," tambahnya.

Kesadaran Sosial dan Etika

Dalam konteks pendidikan yang lebih luas, guru juga diingatkan untuk menanamkan kesadaran sosial dan etika kepada siswa. "Pendidikan tidak hanya tentang akademis, tetapi juga tentang membangun karakter dan tanggung jawab sosial. Guru harus memberikan teladan dan membantu siswa memahami nilai-nilai kemanusiaan," ungkap pengawas pembina.

Kegiatan penguatan kompetensi guru di SMAS St. Klaus Werang merupakan langkah penting dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Melalui diskusi dan refleksi, diharapkan para guru dapat mengembangkan diri dan meningkatkan metode pembelajaran yang mereka terapkan. Dengan pendekatan yang mendalam, pendidikan di SMAS St. Klaus Werang diharapkan dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga tanggap terhadap tantangan sosial dan lingkungan di sekitar mereka.

Dengan komitmen bersama antara guru dan pengawas pembina, masa depan pendidikan di SMAS St. Klaus Werang tampak lebih cerah dan penuh harapan.