BERZIARAH BERSAMA MARIA SELAMA BULAN ROSARIO

          Perempuan adalah sosok yang kuat dan tangguh sekalipun kelihatan lemah. Kehadiran seorang perempuan pastinya memberikan hal yang baru dan suasana yang berbeda dari sebelumnya. Begitu pula dengan kehadiran sosok Bunda Maria yang memberi warna berbeda dalam Gereja Katolik. Gereja Katolik memberikan banyak penghormatan kepada Bunda Maria. Peran Bunda Maria dalam sejarah tata keselamatan sangat total. Ia bukan hanya melahirkan dan membesarkan Yesus layaknya seperti orang tua pada umumnya. Bunda Maria selalu setia mendampingi Yesus dari awal karya Yesus dimulai, bahkan sampai pada titik terendah di mana ketika semua orang menghina dan menyiksa Yesus. Namun, Bunda Maria tetap setia mendampingi-Nya dan mengikuti jalan salib yang dilalui Putranya bahkan sampai Yesus wafat di kayu Salib.

             Bulan Oktober dikenal sebagai  Bulan Rosario bagi umat yang beragama Katolik. Kenapa bulan Oktober dikenal sebagai bulan Rosario? Bulan Oktober merupakan bulan istimewa yang didedikasikan umat Katolik untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan Rosario untuk mengenang kekuatan berdoa kepada Allah melalui perantaraan Bunda Maria. Penetapan bulan Rosario memiliki sejarah tersendiri, yakni pesta Santa Perawan Maria dilatarbelakangi oleh kemenangan Tentara Kristen atas Tentara Turki Islam dalam pertempuran di Lepanto pada 7 Oktober 1571.

            Pada bulan Oktober, seluruh umat Katolik di dunia memperingati bulan Rosario. Tentu saja, umat menyambut bulan yang istimewa ini dengan penuh sukacita. Sukacita itu diungkapkan oleh umat Katolik dengan berdoa Rosario setiap hari selama satu bulan penuh. Devosi melalui Rosario memang sangat diminati oleh semua umat Katolik. Sebagai lembaga pendidikan Katolik, SMAS St. Klaus Werang juga ikut memperingati bulan yang penuh rahmat ini. Pembukaan bulan Rosario di SMAS St. Klaus Werang tahun ini, diawali dengan perayaan Ekaristi bersama, yang berlangsung di Aula SMAS St. Klaus Werang. Dalam perayaan Ekaristi, semua warga Komunitas SMAS St. Klaus Werang menyampaikan permohonan kepada Santa Perawan Maria dalam rupa intensi. Intensi tersebut, merupakan bentuk permohonan khusus  mereka melalui perayaan Ekaristi.

            Di samping mengadakan perayaan Ekaristi, warga komunitas SMAS St. Klaus Werang rutin melaksanakan doa Rosario bersama setiap pkl. 21.00. Para petugas pun bergilir mulai dari kelas XII sampai kelas X. Selain itu, selama bulan Rosario diadakan pula Rekoleksi dengan judul: “Maria: Ratu Rosario, Sang Pengantara Rahmat Allah.” Rekoleksi ini sukses membuat para siswa tenggelam dalam permenungan yang mendalam tentang Maria dan Rosario. Apalagi dalam rekoleksi tersebut, ditampilkan video kesaksian terkait doa Rosario. Hal ini sangat menyentuh hati mereka. Tujuan dari kegiatan rekoleksi ini sendiri adalah sebagai bentuk pendalaman iman serta penghormatan kepada Bunda Maria. Selama kegiatan ini berlangsung, para siswa memusatkan pikiran dan hati mereka hanya kepada Bunda Maria. Dalam kegiatan rekoleksi ini juga, para siswa aktif menanggapi panduan dari pemimpin serta menyanyikan lagu puji-pujian kepada Santa Perawan Maria.

            Bulan Rosario tahun 2022  ini, banyak membawa berkah bagi para siswa SMAS St. Klaus Werang. Hal demikian ditutrkan oleh salah seorang siswa SMAS St. Klaus Werang. “Selama bulan Rosario ini, saya banyak mendapat pencerahan. Saya merasa, iman saya semakin teguh kepada Allah. Saya menjadi semakin bersemangat untuk berdoa bersama Maria. Sebelumnya, saya hanya berdoa sebelum tidur saja. Namun, selama bulan ini saya  selalu berdoa baik sebelum tidur, bangun tidur maupun dalam melakukan aktivitas lainnya,” tutur Jesica, siswi kelas XI MIA. Bulan Rosario ditutup dengan ibadat Rosario bersama yang dipimpin oleh Fr. Wawan. Dalam renungan singkatnya, Fr. Wawan mengajak semua anggota komunitas Santu Klaus Werang agar tetap setia mendaraskan doa Rosario.  “Sekalipun Bulan Rosario telah berakhir, devosi Rosario kita tetap dihidupkan sehingga iman kita kepada Allah semakin matang. Bersama Maria kita mendekatkan diri kepada Allah,” ungkapnya. 

Oleh: Desi Haji

Kelas: XI MIA