RAPAT KOMITE HARI KEDUA: HADIR, BERGERAK BERSAMA BANGUN SINERGITAS

Longko, Kabupaten Manggarai, 02 September 2021-Lembaga pendidikan SMPK dan SMAS St. Klaus Werang yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Ernesto mengadakan rapat komite. Pertemuan ini merupakan pertemuan hari kedua setelah pertemuan hari pertama yang dilaksanakan di Werang, Kabupaten Manggarai Barat. Rapat komite ini dihadiri oleh orang-tua peserta didik  SMP dan SMAS St. Klaus Werang yang berasal dari wilayah Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Manggarai Timur. Pertemuan komite ini dimulai pada pukul 10.00 sampai selesai.

Pertemuan bersama orang-tua murid berlangsung dengan penuh rasa kekeluargaan. Kehadiran orang-tua dalam pertemuan dan rasa kekeluargaan ini mengafirmasikan bahwa orang-tua bertanggung-jawab dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan di SMPK dan SMAS St. Klaus Werang. Pertemuan ini juga merupakan ajakan untuk bergerak bersama bangun sinergitas untuk memajukan pendidikan bagi kedua lembaga pendidikan tersebut. Moderator dalam pertemuan ini adalah fr. Konradus Budiman Nasu, S. Fil (tenaga pendidik di SMAS St. Klaus Werang). Adapun pembicara utama dalam pertemuan ini adalah RD. Yohanes Fakunde Selman, S.Fil, M.Pd (Kepala Sekolah SMAS St. Klaus Werang), Bapak Antonius Banggur, S. Pd,  dan RD. Rikardus Karno, S. Fil, M.Th (Ketua Pelaksana Unit Pendididkan St. Klaus Werang) serta tim dari Yayasan Pendidikan Ernesto.

Pertemuan ini dimulai dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Priska Limur (siswi SMA kelas, 12 MIA). Selanjutnya ada persembahan lagu yang dibawakan Maria Aurelia Ninuk (siswi SMAS St. Klaus Werang, kelas 10 atau fase E.2). Setelah persembahan lagu dari Aurel, acara dilanjutkan dengan reis (ucapan selamat datang) yang disampaikan oleh RD. Rikardus Karno, S. Fil, M. Th. Dalam sambutanya, RD. Rikar mengatakan bahwa “kehadiran orang tua dalam pertemuan ini merupakan bentuk dukungan atau suport orang-tua bagi pendidikan terutaman pendidikan anak-anak di SMPK dan SMAS St. Klaus Werang” tegasnya. Lebih jauh dia mengatakan bahwa “pendidikan merupakan modal besar bagi anak-anak untuk masa depan mereka”.

Isi pembicaraan dalam rapat komite pada hari kedua ini sama dengan pertemuan hari pertama yang terjadi di werang. Semuanya mengarah kepada bagaimana perang orang-tua sebagai salah-satu Stakeholder pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan SMPK dan SMAS St. Klaus Werang. Hal ini juga ditekankan oleh Bapak Antonius Banggur, dengan mengatakan bahwa “tanggung-jawab terhadap pendidikan bukan hanya tanggung-jawab guru di sekolah, tetapi juga  tanggung-jawab orang tua” tegasnya.  Lebih jauh dia mengatakan bahwa “Kehadiran orang tua murid merupakan bukti cinta dan kepedulian orang-tua terhadap pendidikan anak-anak”. Dengan itu, dia mengajak orang tua untuk serius menangani pendidikan. Tentu hal ini akan mengarah kepada mutu pendidikan.

Mutu pendidikan SMP dan SMAS St. Klaus Werang memang tidak bisa diragukan lagi. Kedua lembaga ini sudah terakreditasi A Unggul. SMAS St. Klaus Werang didirikan tahun 2002  pun sudah  terakreditasi A unggul dan sudah diperpanjang selama lima tahun ke depan (sampai tahun 2028). Hasil ini dinilai tanpa harus visitasi, tetapi dari dokumen-dokumen yang dikirim oleh sekolah dan dari hasil ANBK. Hasil ini menurut RD. Ivan adalah gambaran dari proses yang telah dilalui bersama. Selanjutnya, setelah pemaparan tentang SMAS St. Klaus Werang, RD. Ivan mengajak orang tua untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk pendidikan, agar visi sekolah yang unggul dalam hal iman, karakter dan ilmu bisa terwujud.

Bagiian terakhir dan pertemuan ini adalah pemaparan informasi dari Yayasan Ernesto tentang keuangan dan hal-hal lain menyangkut pendidikan di SMP dan SMAS St. Klaus Werang. Selesai pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan diskusi. Tukar pikiran berlangsung baik dan lancar. Beberapa ide, gagasan, dan pertanyaan dimunculkan oleh orang tua murid sebagai bentuk atau wujud kepedulian orang-tua terhadap pendidikan anak-anak. Ide dan gagasan yang muncul juga sebagai langkah perbaikan untuk beberapa hal yang menjadi kekurangan bersama. Bagian terakhir dari pertemuan ini adalah makan siang bersama orang-tua murid dan sayonara. (oleh Priska Limur, siswi kelas 12 MIA).