DEBAT CALON KETUA DAN WAKIL OSIS : TRADISI AKADEMIK

Teong Toda, 07 November 2023-OSIS SMAS St. Klaus Werang menggelar kegiatan debat calon ketua dan wakil ketua OSIS periode 2023/2024. Sebuah kegiatan adu argumentasi antara calon ketua dan wakil OSIS. Kegiatan ini berlangsung di Aula St. Klaus Werang dan diikuti oleh civitas akademika SMAS St. Klaus Werang. Kegiatan ini dimulai pada pukul 16.30-selesai.

Debat calon ketua dan wakil OSIS dilaksanakan sebagai bentuk aktualisasi kegiatan projek dengan tema “Suara Demokrasi” di Fase F.1.  Debat ini dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama, sesi pemaparan visi-misi dari kedua calon. Sesi kedua, pemaparan tema debat untuk calon nomor  urut 1, atas nama (Anastasia Jelita dan Josesuano F. Burhanus). Sesi ketiga, pemaparan tema debat untuk calon nomor urut 2, atas nama (Maria F. Delcisaina dan Maria A. Ninuk). Bentuk diskusi dikemas dalam bentuk debat yang mana peserta dibagi menjadi team pro dan kontra yang kemudian dibantu oleh siswa sebagai mediatornya. Adapun moderator debat adalah Yohana Putri Mayang Sari (siswi dari F. 1)

Tradisi Akademiki

Sebenarnya sejarah debat dapat ditelusuri pada Yunani kuno. Di masa itu, para filosofis sekelas Plato, Socrates sering berdebat satu sama lain untuk menemukan kebenaran. Mereka berdebat mengenai arti hidup, dasar-dasar kemanusiaan dan masih banyak lagi. Dari sinilah ide-ide besar dari filosofis ternama muncul melalui proses bertukar argumen dalam debat. Nah, debat di jaman sekarang pun berfokus sama, antara mencari kebenaran atau mencari solusi masalah yang efektif. Pada zaman sekarang, debat bukan hanya digunakan oleh para filosofis tapi berkembang memengaruhi berbagai hal, termasuk di SMAS St Klaus Werang. Kegiatan debat ini telah menjadi tradisi akademik dan kegiatan rutin OSIS dan tim Projek.

Menjaga akal sehat

     Sebutan "akal sehat versus otak dungu" dalam kajian filo­sofis tidak pernah ada, karena para filsuf menghargai setiap pemikiran manusia. Di pasar, Socrates meng­hargai perkataan penjual ikan, men­de­ngar­kan pendapat tukang jahit. Demikian yang dibangun oleh calon ketua dan wakil OSIS SMAS St. Klaus Werang periode 2022/2023 dalam berdebat. Kedua kandidat tampil sangat elegan dan hidup dalam kesadaran tentang bagaiamana seharusnya melakukan debat.

Panggung mewah telah disiapkan oleh panitia. Kedua calon menggunakan kebebasan berbicara untuk menyebarkan wacana dan pertarungan ide dan bagaimana menyelesaikan masalah dengan paling efisien dan efektif.

Selain pemahaman tentang filosofi debat dan akal sehat, kedua calon juga  memiliki kode etik dalam berdebat. Kode etik dalam konteks ini berarti niat untuk melakukan debat. Sebagai pendebat, kedua calon tidak memiliki motivasi untuk berdebat tentang sesuatu hanya karena mereka ingin menimbulkan situasi kontroversial,  mendapatkan popularitas, dan ingin mendapatkan penghargaan, atau atau pujian dari pihak tertentu. Kejujuran dan idealisme dalam berdebat terus mereka jaga karena debat tidak hanya menyangkut kepentingan individu, tetapi juga kepentingan bersama. (oleh : Lasti Sera)