• SMAS SANTU KLAUS WERANG
  • Cerdas Berkarakter Pancasila

PENERIMAAN RAPOR PESERTA DIDIK SMAS ST. KLAUS WERANG: REFLEKSI FILSAFAT PENDIDIKAN

Teong Toda, 13 Juni 2024-Pada hari yang cerah di akhir semester, SMAS St. Klaus Werang menggelar acara penerimaan rapor bagi para peserta didiknya. Suasana sekolah tampak lebih hidup dari biasanya, dipenuhi dengan canda tawa dan rasa haru dari para siswa dan guru. Namun, di balik momen ini, terselip berbagai refleksi mendalam yang dapat dihubungkan dengan filsafat pendidikan.

Dalam pandangan filsafat pendidikan, penerimaan rapor bukan sekadar ritual administratif, melainkan sebuah cerminan dari perjalanan intelektual dan moral para peserta didik. Di SMAS St. Klaus Werang, hal ini tampak jelas dalam upaya sekolah untuk tidak hanya menilai siswa berdasarkan prestasi akademis, tetapi juga mengapresiasi perkembangan spiritual, karakter dan etika mereka.

Pendidikan Sebagai Proses Pembebasan

Mengutip Paulo Freire (2001), pendidikan adalah proses pembebasan. Di SMAS St. Klaus Werang, nilai-nilai dalam rapor tidak hanya mencerminkan kemampuan siswa dalam menguasai mata pelajaran, tetapi juga bagaimana mereka berkembang sebagai individu yang merdeka. Plh. Kepala Sekolah, Bapak Robertus Randu, M. Pd, menekankan pentingnya pendidikan yang memampukan siswa untuk berpikir kritis dan mandiri. "Rapor ini bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses panjang menuju kemerdekaan berpikir," ujar beliau dalam sambutannya.

Pembentukan Karakter Sebagai Fokus Utama

Socrates pernah mengatakan bahwa pendidikan adalah menyalakan api, bukan mengisi bejana. Hal ini tercermin dalam cara SMAS St. Klaus Werang menyusun perangkat pembelajaran dan metode penilaiannya. Penilaian holistik yang mencakup aspek kognitif, Spiritual, afektif, dan psikomotorik menunjukkan bahwa sekolah ini memahami pentingnya membentuk karakter siswa selain memberikan pengetahuan. Ibu Osin, salah satu guru, menegaskan bahwa nilai etika dan moral menjadi bagian tak terpisahkan dari rapor. "Kami ingin melihat bagaimana siswa mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari mereka," katanya.

 Pendidikan Sebagai Pengalaman Eksistensial

Mengacu pada pandangan eksistensialisme dalam pendidikan, setiap siswa di SMAS St. Klaus Werang dianggap sebagai individu unik dengan pengalaman belajar yang berbeda. Penerimaan rapor menjadi momen reflektif bagi siswa untuk merenungkan perjalanan belajar mereka, mengakui pencapaian, dan mempersiapkan diri untuk tantangan berikutnya. Siswa Fase E, Aurel, mengungkapkan bahwa rapor ini memberinya kesempatan untuk melihat seberapa jauh ia telah berkembang. "Ini bukan hanya tentang nilai, tetapi juga tentang bagaimana saya tumbuh sebagai pribadi," ujarnya.

Acara penerimaan rapor di SMAS St. Klaus Werang bukan sekadar seremonial biasa. Di balik setiap angka dan catatan, tersembunyi upaya bersama untuk memanusiakan pendidikan, membebaskan pikiran, membentuk karakter, dan mengapresiasi keunikan setiap individu. Melalui pendekatan ini, SMAS St. Klaus Werang tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas, tetapi juga individu yang siap berkontribusi positif bagi masyarakat.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
DARI SMAS ST. KLAUS WERANG UNTUK RD VIDELIS DEN

Weto, Selasa, 20 Agustus 2024-Siswa-siswi  SMAS St. Klaus Werang, menjadi saksi atas perayaan yang tidak hanya membingkai perjalanan seorang imam, tetapi juga menggambarkan harmoni

21/08/2024 12:37 - Oleh Administrator - Dilihat 132 kali
"MENCAPAI KESEMPURNAAN MELALUI SIMULASI ANBK DI SMAS ST. KLAUS WERANG"

Di sebuah sudut dunia yang penuh dengan keajaiban pengetahuan dan keinginan untuk mencerdaskan generasi muda, SMAS ST. Klaus Werang berdiri sebagai mercusuar pendidikan. Di tempat ini,

06/08/2024 09:08 - Oleh Administrator - Dilihat 322 kali
Penerimaan Peserta Didik Baru 

Teong Toda, 15 Juli 2024-Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAS St. Klaus Werang melaksanakan kegiatan penerimaan siswa baru sekaligus pendaftaran ulang bagi peserta didik ya

15/07/2024 17:23 - Oleh Administrator - Dilihat 106 kali
TENANG SAJA, PERPISAHAN TAK MENYEDIHKAN, YANG MENYEDIHKAN ADALAH, BILA HABIS ITU SALING LUPA.

"Tenang saja, perpisahan tak menyedihkan. Yang menyedihkan adalah, bila habis itu kita saling lupa." Namun, dengan cinta dan kenangan yang telah tertanam kuat, mereka tahu bahwa lupa ti

14/06/2024 22:31 - Oleh Administrator - Dilihat 665 kali
SANCLA WERANG FC MENANG 5-0 ATAS KARANG TARUNA FC PADA LAGA FRIENDLY MATCH

Teong Toda, 11 Juni 2024-SANCLA FC keluar sebagai pemenang dalam pertandingan friendly match. Pertandingan ini membawa suasana magis ke Lapangan SANCLA. Ribuan suporter berjejal di ping

11/06/2024 19:30 - Oleh Administrator - Dilihat 370 kali