RD IVAN: MENDORONG PENTINGNYA PENDEKATAN TERENCANA, RESPONSIF, DAN IKNLUSIF DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN

Teong Toda, 04 Januari 2024-Di era digitalisasi, guru harus mampu memanfaatkan teknologi untuk menghadirkan kembali pembelajaran yang jauh lebih menarik dan bermakna. Untuk menjawabi tuntutan ini, Yayasan Pendidikan Ernesto meluncurkan program pelatihan Digitalisasi pembelajaran Guru/Pegawai SMP dan SMA St. Klaus Werang dan Kuwu. Kegiatan dimulai pada tanggal 4-7 Januari 2024 dan berlangsung di lembaga pendidikan St. Klaus Werang. Adapun yang ahdir dalam kegiatan uni adalah para guru dan pegawai untuk kedua lembaga pendidikan (St. Klaus Werang dan  Kuwu).

Ada dua penceramah yang hadir dalam kegiatan ini yaitu RD. Yohanes Fakundo Selman, S. Fil, M. Pd (Kepsek SMAS St. Klaus Werang) dan Ibu Maria Dissriany Vista Banggur, S. Kom, M. Pd (Dosen pada UNIKA St. Paulus Ruteng). Ibu Rini berbicara dari perpektif Teknologi dan Informasi, sedangkan RD. Ivan dari perspektif manajemen pendidikan dengan merujuk pada UU dan Peraturan Permendikbud serta PERMENTRI.  Rujukan ini penting. Hal tersebut ditegaskan oleh RD. Ivan “Rujukan penting mengingat ketika terjadi supervisi, kegiatan akreditasi, tim asesor akan bertanya mengenenai apa rujukan dari perangkat pembelajaran yang telah dirancang dan dibuat. Tentang ini juga harus bisa dipertannggungjawabkan berdasasarkan rujukan yang telah diambil dan dikutip.

Manajemen Pembelajaran

RD. Ivan dalam ceramahnya menekan pentingnya pendekatan terencana, responsif, dan iknlusif dalam manajemen pembelajaran. Manajemen Pembelajaran (MP) memiliki peran yang sangat krusial dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Pendekatan yang baik dalam manajemen pembelajaran dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Hal ini kembali menegaskan bahwa dalam MP ada interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru. Di sana juga ada dialog dan bukan monolog. Pembelajaran dan dialog menjadi dua hal yang bertautan. Keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Bila dalam pembelajaran tidak ada interaksi, maka itu bukanlah pembelajaran. Hal ini ditegaskan oleh RD. Ivan  bahwa “keseluruhan proses belajar mengajar adalah proses interaksi. Ketika tidak ada interaksi, maka tidak ada pembelajaran di sana”, tegasnya.

Perencanaan dalam Pendekatan, Fleksibilitas, Pemanfaatan Teknologi, Evaluasi

Perencanaan dalam sebuah program menjadi suatu yang urgen. Demikian pula dalam manejemen Pembelajaran. Manejemen Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang matang. Merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa adalah kunci keberhasilan. Merespon ini, RD. Ivan kembali menegaskan manajemen pembelajaran adalah kunci ketercapaian tujuan pembelajaran.

Manajemen pembelajaran juga mesti memiliki pendekatan yang fleksibel. Pendekatan yang fleksibel memungkinkan guru mengakomodasi perbedaan individual siswa (diferesiasi pembelajaran). Menjawabi ini juga sangat penting bagi guru untuk memanfaatkan teknologi. Integrasi teknologi dalam manajemen pembelajaran dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan mempermudah akses terhadap informasi.

Setiap usaha di atas membutuhkan apa yang disebut dengan eveluasi berkelanjutan. Evaluasi yang continue membantu dalam mengukur efektivitas pembelajaran. Dengan merinci hasil evaluasi, guru dapat melakukan perbaikan dan penyesuaian (adaptasi). Selain evaluasi RD. Ivan juga memberi penekanan pada proses dalam pembelajaran terutama dalam P5, sebab de facto seringkali ada miskonsepsi tentang projek. Ada yang lebih menekankan hasil ketimbang proses. Merespon bahaya miskonsepsi ini, RD. Ivan mengajak para guru untuk memberi penekanan pada proses dan bukan hasil akhir.  Gagasan-gagasan di atas menegaskan pentingnya pendekatan terencana, responsif, dan inklusif dalam manajemen pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal yaitu ketercapaian tujuan pembelajaran.