• SMAS SANTU KLAUS WERANG
  • Cerdas Berkarakter Pancasila

PERLAHAN TAPI PASTI CINTA TERBUKTI MENJADI RASA DAN BERCAHAYA

Teong Toda, 10 April 2024-Perpisahan kelas XII adalah momen yang penuh emosi dan kenangan untuk setiap siswa. Ini adalah saat di mana para siswa mengakhiri babak sekolah mereka dan bersiap untuk memulai babak baru dalam kehidupan mereka. Momen ini biasanya diisi dengan acara-acara spesial yang diselenggarakan oleh sekolah, seperti misa perutusan dan  resepsi bersma.  Inilah yang dilakukan oleh lembaga pendidikan SMAS St. Klaus Werang dengan menggelar Misa perutusan siswa-siswi kelas XII angkatan ke XX  yang diikuti oleh keluarga besar SMAS dan SMPK St. Klaus Werang. Perayaan dimulai pada pukul 16.30 dan bertempat Aula SMAS St. Klaus Werang. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh RD. Rikardus Karno, S. Fil, M.Th (KPU Werang) dan didampingi oleh RD. Yohanes Fakundo Selman, S. Fil. M, Pd. Adapun tema perayaan Ekaristi ini adalah “Kamulah Garam dan Terang Dunia”. Perayaan ekaristi berlangsung dengan hikmat. Misa perutusan berlangsung dari pukul 16.30-18.00 dan setelahnya resepsi bersama keluarga besar SMAS St. Klaus Werang.

Dalam acara perpisahan ini, banyak siswa yang mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada guru-guru dan teman-teman mereka yang telah mendukung mereka selama masa-masa sulit dan bahagia di sekolah. Mereka juga membagikan kenangan-kenangan indah yang mereka miliki selama bertahun-tahun belajar bersama. Tentu saja, ada juga rasa sedih dan kekhawatiran yang menyertai momen perpisahan ini. Siswa-siswa merasa sedih meninggalkan teman-teman lama dan lingkungan yang sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka selama ini. Namun, mereka juga penuh harapan dan antusiasme untuk memulai babak baru dalam kehidupan mereka, sejahtera dan penuh prestasi.

Dalam momen misa perutusan  ini, siswa kelas XII diberi kesempatan untuk merenungkan apa yang telah mereka capai selama ini dan apa yang mereka harapkan untuk masa depan mereka. Ini adalah saat yang tepat bagi mereka untuk merenung dan mengevaluasi diri mereka sendiri, serta membuat rencana untuk masa depan yang lebih baik.

Bersama-sama Bersinar

Ivan dalam kotbahnya, mengajak siswa-siswi kelas XII untuk menjadi terang dan garam bagi sesama di manapun mereka berada nantinya. “Jika kamu menjadi terang, kamu tidak boleh mematikan terang orang lain. Sebaliknya, kamu harus bersinar dengan lebih terang untuk menerangi jalan bagi mereka yang berada dalam kegelapan.” tandas RD. Ivan. Lebih jauh dia mengajak “sebagai terang, Kamu akan menjadi contoh bagi orang lain tentang bagaimana berbagi cahaya dengan orang-orang di sekitar, tanpa mengurangi kecerahan atau keunikan mereka” tegasnya.

Dengan nada optimis, dia juga mengatakan bahwa saya percaya bahwa setiap kamu memiliki potensi untuk bersinar dengan cahaya sendiri. Sebagai terang, kamu akan mendorong dan mendukung yang lain untuk menemukan dan menyalakan cahaya dalam diri mereka sendiri. Pada bagian akhir renungan, RD. Ivan mengajak siswa-siswi kelas XII untuk bersama-sama bersinar. “kita dapat menciptakan dunia yang lebih terang, hangat, dan penuh kasih. Kita dapat mengubah kegelapan menjadi cahaya, kesedihan menjadi kebahagiaan, dan ketidakpastian menjadi harapan. Jadi, jika kamu menjadi terang, kamuharus selalu mengajak orang lain untuk bersinar bersama, karena cahaya yang bersama-sama menerangi lebih kuat dan lebih indah dari cahaya yang berdiri sendiri.

Kuliah dan Garam

Siswa-siswi telah mengakhiri perjalanan mereka di bunda tercinta SMAS St. Klaus Werang dan bersiap memasuki bangku perkuliahan. Kuliah adalah sebuah perjalanan pendidikan yang penuh tantangan dan peluang. Di sini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori dan konsep, tetapi juga mengembangkan keterampilan, kepribadian, dan visi mereka untuk masa depan. Dalam perjalanan ini, mereka mesti menjadi "garam" memiliki makna yang mendalam.

Sebagaimana garam memberikan rasa pada makanan, begitu pula peran seorang mahasiswa dalam lingkungan akademik dan masyarakat. Garam memberikan keberagaman rasa, menambahkan dimensi dan kedalaman pada makanan yang kita konsumsi. Demikian pula, mahasiswa membawa keberagaman latar belakang, pemikiran, dan ide-ide segar yang pernah mereka dapat dari rahim bunda SMAS St. Klaus Werang yang memperkaya diskusi dan inovasi dalam lingkungan kuliah.

Sebagai "garam", mahasiswa juga akan menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Mereka akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh untuk menciptakan solusi atas berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dalam sambutannya Aflan Viko (yang mewakili siwa-siswi kelas XII) menegaskan bahawa mereka akan berkomitmen untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan dunia, memanfaatkan pendidikan mereka untuk membawa perubahan yang positif dan berkelanjutan.

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
DARI SMAS ST. KLAUS WERANG UNTUK RD VIDELIS DEN

Weto, Selasa, 20 Agustus 2024-Siswa-siswi  SMAS St. Klaus Werang, menjadi saksi atas perayaan yang tidak hanya membingkai perjalanan seorang imam, tetapi juga menggambarkan harmoni

21/08/2024 12:37 - Oleh Administrator - Dilihat 132 kali
"MENCAPAI KESEMPURNAAN MELALUI SIMULASI ANBK DI SMAS ST. KLAUS WERANG"

Di sebuah sudut dunia yang penuh dengan keajaiban pengetahuan dan keinginan untuk mencerdaskan generasi muda, SMAS ST. Klaus Werang berdiri sebagai mercusuar pendidikan. Di tempat ini,

06/08/2024 09:08 - Oleh Administrator - Dilihat 322 kali
Penerimaan Peserta Didik Baru 

Teong Toda, 15 Juli 2024-Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMAS St. Klaus Werang melaksanakan kegiatan penerimaan siswa baru sekaligus pendaftaran ulang bagi peserta didik ya

15/07/2024 17:23 - Oleh Administrator - Dilihat 106 kali
PENERIMAAN RAPOR PESERTA DIDIK SMAS ST. KLAUS WERANG: REFLEKSI FILSAFAT PENDIDIKAN

Teong Toda, 13 Juni 2024-Pada hari yang cerah di akhir semester, SMAS St. Klaus Werang menggelar acara penerimaan rapor bagi para peserta didiknya. Suasana sekolah tampak lebih hidup da

14/06/2024 22:56 - Oleh Administrator - Dilihat 581 kali
TENANG SAJA, PERPISAHAN TAK MENYEDIHKAN, YANG MENYEDIHKAN ADALAH, BILA HABIS ITU SALING LUPA.

"Tenang saja, perpisahan tak menyedihkan. Yang menyedihkan adalah, bila habis itu kita saling lupa." Namun, dengan cinta dan kenangan yang telah tertanam kuat, mereka tahu bahwa lupa ti

14/06/2024 22:31 - Oleh Administrator - Dilihat 665 kali